PELAPORAN MADRASAH
IBTIDAIYAH KE KEMENTERIAN AGAMA
BERBASIS WEB
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kementerian
agama adalah kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
agama. Kementerian agama disingkat kemenag, dahulu kemenag adalah departemen
agama disingkat depag. Departemen tersebut membawai banyak sekali instansi
diantaranya Madrasah Ibtidaiyah.
Madrasah ibtidaiyah (disingkat MI) adalah jenjang paling dasar pada
pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaannya
dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah ibtidaiyah ditempuh dalam
waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan madrasah ibtidaiyah
dapat melanjutkan pendidikan ke madrasah tsanawiyah atau sekolah menengah
pertama. Kurikulum madrasah ibtidaiyah sama dengan kurikulum sekolah dasar,
hanya saja pada MI terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama islam.
Selain berkaitan dengan proses KBM / belajar mengajar di dalam instansi ini
juga terdapat kegiatan Tata Usaha. Dimana kegiatan tersebut sangat erat sekali
hubungannya dengan Komputer. Mulai dari data siswa, data nilai daj juga
pelaporan keungan semua dikerjakan secara komputerisasi. Oleh karena bagi Tata
usaha Ibtidaiyah wajib bisa menggunakan kompuetr.
Di dukung
dengan Teknologi informasi berkembang dengan pesat, terlebih dengan adanya
internet. Banyak sekali pelaporan yang harus di kirim dari ibtidaiyah ke
kemenag. Tetapi selamaini di instansi ini pelaporan dilakukan secara manual.
Sehingga hal ini membuat setiap kegiatan kurang efisien dan efektif. Oleh
karena itu penulis akan membuat program yang memanfaatkan internet. Melalui
internet, informasi dapat didistribusikan dalam waktu singkat. Dengan kata lain
teknologi informasi berbasis komputer dengan dukungan internet sebagai media
komunikasi cenderung dapat memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dalam tempo
singkat karena internet melambangkan penyebaran informasi dan data secara
ekstrim.
Perkembangan
teknologi informasi berdampak positif pada perkembangan teknologi web. Pada
saat ini, web tidak hanya berfungsi menampilkan informasi, namun juga mampu
untuk menangani dan mengolah data menjadi informasi. Proses pengolahan
informasi dengan memanfaatkan teknologi web inilah yang menyebabkan web menjadi
media yang dinamis.
Menurut PP 48
Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya
untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tidak langsung
berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. Namun demikian, ada
beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai
dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari dana BOS
dibahas pada bagian penggunaan dana BOS didalam juknis BOS.
BOS adalah
program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya
operasional non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana
program wajib belajar.
EMIS adalah
singkatan dari Education Management Information System. Subbagian Sistem
Informasi pada Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendidikan
Islam bermula dari yang selama ini dikembangkan dengan sebutan EMIS
Program BSM
adalah salah satu Program Nasional berupa pemberian bantuan uang tunai secara
langsung kepada anak-anak usia sekolah/siswa dari semua Jenjang Pendidikan
(SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) yang berasal dari keluarga miskin dan rentan
(yaitu sekitar 15,43 juta siswa untuk Tahun Pelajaran 2013/2014) sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Untuk mempermudah lembaga melaksanakan
pelaporan BOS, BSM dan EMIS penulis ingin membuat aplikasi pelaporan madrasah
ibtidaiyah ke kementerian agama berbasis web karena selama ini madrasah
ibtidaiyah yang ada di kabupaten pasuruan sangat sulit sekali untuk melaporkan
hal tersebut apa lagi dengan letak madrasah ibtidaiyah yang letaknya berjauhan
dengan Kemenag kabupaten pasuruan
1.2 Tujuan
Penulis ingin membuat program pelaporan
madrasah ibtidaiyah ke kementerian agama untuk membuat pelaporan lebih efisien
dan efektif
1.3 Manfaat
Manfaat dari program tersebut adalah
1.
Untuk
mengefisienkan proses pelaporan
2.
Agar
madrasah ibtidaiyah yang letaknya jauh tidak melaporkan pelaporan secara manual
3.
Membuat
pelaporan lebih terstruktur
Metodologi Waterfall merupakan model
klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap
tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.
Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu :
• Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.
• Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai
baru mulai menuju fase berikutnya.
Tahapan
penelitian pada model waterfall meliputi metodologi berupa :
1. System Engineering
Menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek
2. Analisis
Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau pengembangan
perangkat lunak
3. Design
Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam
bentuk yang mudah dimengerti oleh programmer . Tiga atribut yang penting dalam
proses perancangan yaitu : struktur data, arsitektur perangkat lunak dan
prosedur rinci / algoritma.
4. Coding
Menerjemahkan data yang telah dirancang / algoritma ke dalam bahasa pemrograman
yang telah ditentukan
5. Testing
Uji coba terhadap program telah dibuat .
6. Maintenance
Perubahan atau penambahan program sesuai dengan permintaan user.
Flowchat Pelaporan Madrasah Ibtidaiyah ke Kementerian Agama Berbasis WEB