Sabtu, 25 Oktober 2014

PELAPORAN MADRASAH IBTIDAIYAH KE KEMENTERIAN AGAMA BERBASIS WEB


PELAPORAN MADRASAH IBTIDAIYAH  KE KEMENTERIAN AGAMA
BERBASIS WEB
I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang


Kementerian agama adalah kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama. Kementerian agama disingkat kemenag, dahulu kemenag adalah departemen agama disingkat depag. Departemen tersebut membawai banyak sekali instansi diantaranya Madrasah Ibtidaiyah.
Madrasah ibtidaiyah (disingkat MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah ibtidaiyah ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan madrasah ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan ke madrasah tsanawiyah atau sekolah menengah pertama. Kurikulum madrasah ibtidaiyah sama dengan kurikulum sekolah dasar, hanya saja pada MI terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama islam. Selain berkaitan dengan proses KBM / belajar mengajar di dalam instansi ini juga terdapat kegiatan Tata Usaha. Dimana kegiatan tersebut sangat erat sekali hubungannya dengan Komputer. Mulai dari data siswa, data nilai daj juga pelaporan keungan semua dikerjakan secara komputerisasi. Oleh karena bagi Tata usaha Ibtidaiyah wajib bisa menggunakan kompuetr.
Di dukung dengan Teknologi informasi berkembang dengan pesat, terlebih dengan adanya internet. Banyak sekali pelaporan yang harus di kirim dari ibtidaiyah ke kemenag. Tetapi selamaini di instansi ini pelaporan dilakukan secara manual. Sehingga hal ini membuat setiap kegiatan kurang efisien dan efektif. Oleh karena itu penulis akan membuat program yang memanfaatkan internet. Melalui internet, informasi dapat didistribusikan dalam waktu singkat. Dengan kata lain teknologi informasi berbasis komputer dengan dukungan internet sebagai media komunikasi cenderung dapat memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dalam tempo singkat karena internet melambangkan penyebaran informasi dan data secara ekstrim.
Perkembangan teknologi informasi berdampak positif pada perkembangan teknologi web. Pada saat ini, web tidak hanya berfungsi menampilkan informasi, namun juga mampu untuk menangani dan mengolah data menjadi informasi. Proses pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi web inilah yang menyebabkan web menjadi media yang dinamis.
Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tidak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari dana BOS dibahas pada bagian penggunaan dana BOS didalam juknis BOS.
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
EMIS adalah singkatan dari Education Management Information System. Subbagian Sistem Informasi pada Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam bermula dari yang selama ini dikembangkan dengan sebutan EMIS
Program BSM adalah salah satu Program Nasional berupa pemberian bantuan uang tunai secara langsung kepada anak-anak usia sekolah/siswa dari semua Jenjang Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA) yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (yaitu sekitar 15,43 juta siswa untuk Tahun Pelajaran 2013/2014) sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Untuk mempermudah lembaga melaksanakan pelaporan BOS, BSM dan EMIS penulis ingin membuat aplikasi pelaporan madrasah ibtidaiyah ke kementerian agama berbasis web karena selama ini madrasah ibtidaiyah yang ada di kabupaten pasuruan sangat sulit sekali untuk melaporkan hal tersebut apa lagi dengan letak madrasah ibtidaiyah yang letaknya berjauhan dengan Kemenag kabupaten pasuruan
1.2       Tujuan
Penulis ingin membuat program pelaporan madrasah ibtidaiyah ke kementerian agama untuk membuat pelaporan lebih efisien dan efektif
1.3       Manfaat
Manfaat dari program tersebut adalah
1.      Untuk mengefisienkan proses pelaporan
2.      Agar madrasah ibtidaiyah yang letaknya jauh tidak melaporkan pelaporan secara manual
3.      Membuat pelaporan lebih terstruktur 
II. METODELOGI



Metodologi Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.
Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu :
• Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.
• Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya.

Tahapan penelitian pada model waterfall meliputi metodologi berupa :

1. System Engineering
Menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek

2. Analisis
Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak

3. Design
Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh programmer . Tiga atribut yang penting dalam proses perancangan yaitu : struktur data, arsitektur perangkat lunak dan prosedur rinci / algoritma.

4. Coding
Menerjemahkan data yang telah dirancang / algoritma ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan

5. Testing
Uji coba terhadap program telah dibuat .

6. Maintenance
Perubahan atau penambahan program sesuai dengan permintaan user.




Flowchat Pelaporan Madrasah Ibtidaiyah ke Kementerian Agama Berbasis WEB



0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar